Hai, Para pembaca pengunjung blogku yang setia sudah baca-baca postinganku, Kali ini aku mau posting tentang pengalamanku yang jantungan melihat temanku pingsan. Sebenarnya, ini kejadian sudah cukup lama terjadi, tapi, aku baru posting sekarang. Sorry...Soalnya, ada beberapa faktor. Terserah apa pendapatmu habis baca postinganku ini, Aku berharap kalian semua terhibur...
Pingsan. Banyak orang bilang, pingsan itu nggak enak, kepala pusing, dan badan sakit semua. Gue sendiri, nggak pernah pingsan, tapi, pengen ngerasain (DODOL!). Hehe...Gue sering ngeliat kalau di sekolah setiap senin pagi pas upacara, temen-temen gue pada pingsan. Nggak tahu tuh, kenapa pingsan, nggak sarapan kali, ya? Atau...nggak kuat? Sering dah, pokoknya lihat sampai bosen! Haha...Tapi, lumayan seru juga loh, negliat orang pingsan! Haha...(Dasar! Bahagia diatas penderitaan orang!). Tapi, dari sekian pingsan yang gue lihat dengan mata kepala gue sendiri, ada satu kejadian dimana temen gue pingsan yang bikin gue shock, kaget, dan penegn ikutan pingsan juga (Loh?). Aneh, kan! Just read!
Waktu itu, kayak biasanya, senin pagi, upacara bendera. Seperti biasa, habis denger bel, kita semua, langsung baris rapi di barisan. Nggak lama, upacara mulai. Menit-menit berlalu...Gue heran, Kok nggak ada yang pisan? Tumben. Nggak lama mikir kayak gitu, tiba-tiba, Rahma, temen sebaris gue, tiba-tiba manggil Mas Rifqi, anak PMR, tapi, nggak kedengaran. Trus dia bilang ke gue, “Fat, Panggilin kakak PMR itu, nah! Si Putri pingsan!” katanya. Aku langsung amnggil dengan suara agak kenceng. “Mas! Mas! Siomay satu, dong! (Lah, kok jadi abang-abang tukang siomay!). Nggaklah, gue nggak manggil kayak gitu! Adanya gue langsung disetrap sama kepala sekolah kalo gue manggil kayak begono. Gue panggil, “Mas! Mas. Ada yang pingsan,” Mas Rifqi alngsung noleh lalu langsung sigap ke barisan gue dan bawa si Putri keluar abrisan upacara. Oh, ternyata, Putri belum pingsa, tapi, mukanya udah pucet banget. Bu Sri, Guru Bahasa Indonesia kelas 8, sama Mr. Muid, Guru Conversation-ku langsung keluar dari barisan guru, dan menolong Putri. Bu Sri rangkul Putri ke arah belakang tempatku, sementara Mr. muid ambil tandu. Entah kenapa, karena mungkin usah nggak kuat, tiba-tiba...BLEK! Dia udah jatuh duluan dan menyenggol kakiku. Aku yang lagi dengerin Pak Kepsek khotbah langsung kaget dan reflex pengen jatuh, tapi, berhubung ada Fatma, teman di belakangku tahu, jadi dia dengan sigap pegangin kedua pundakku. “Hhh...Hhh...,” aku shock. Aku pengen bantuin nolong Putri, tapi, tanagn gue udah gemeteran, jadinya aku cuman bisa ngeliat Putri tersungkur sambil deg-degan. Putri pun, langsung diangkat ke UKS. Temen-temenku yang ketawa ngelihat aku shock dan nafasku nggak teratur, langsung panggilin Pak Tris. Pak Tris datang ke sebelahku, aku diusap-usap punggungnya. “Udah nggakpapa...Jangan shock lagi,” katanya. “Iya, Pak! Aku kaget banget!” kataku. “Sudah. Mau ke belakang kah? Tak kasih minum?” Aku menggeleng. Lalu, Pak Tris pun kembali ke belakang lagi.
Nah, itulah cerita gue tentang pengalaman pertama yang bikin gue jantungan ngeliat salah teman gue pingsan. Mungkin gue terlalu lebay dan berlebihan tapi, saat itu gue emang lagi bener-bener shock banget!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar