Sabtu, 06 Agustus 2011

Inspirator, Dari Kisah Perjalanan Hidupku

    Disini, Aku akan membagikan sebuah pengalaman berharga dari kisah perjalanan hidupku. Aku berharap, kalian semua dapat mengambil hikmah terbaik dari kisah hidupku yang berharga ini.
     Tragedi berharga dan begitu membekas dalam memori otakku ini, terjadi sekitar Tahun 2005. Yaitu, saat aku masih berusia enam tahun, masih kelas satu SD, dan masih cute-cutenya dan pendiem-pendiemnya! (Hehe..). Hari itu Hari Kamis. Pukul 19. 00 WITA. Malam itu, aku, ayahku, dan mamaku melajukan kendaraan menuju Rumah Tante Ika, teman mamaku untuk mengantarkan kue. Selepas mengantarkan kue ke rumah teman mamaku tersebut, kami bertiga makan malam sejenak di sebuah rumah makan bernama Bakso Bakwan Bintang, di sebelah Toko Balita-sebelum melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Tidak lama setelah itu, aku selesai makan. Kami hendak mengambil mobil kami yang berada di seberang zebra cross. Dan saat aku melangkahkan kakiku ke arah jalan raya, sebuah motor yang dikendarai oleh seorang pemuda mabuk-mabukkan, menghantamku dengan cepat dengan suara tabrakan yang terdengar kencang sekali! DAMN..! Aku lansgung terseret sekita 2 meter, kepalaku terbanting ke aspal jalanan, mulutku yang ikut terhantam, mengeluarkan darah. Saat itu, aku tidak merasakan apa-apa. Aku hanya berteriak lirih memanggil nama mamaku. Namun sia-sia. Orangtuaku yang melihat kejadian ini secara langsung begitu histeris. Mama mengejarku. Hingga motor itu berhenti, membawa kondisi tubuhku yang lemah, berlumuran darah, dan kondisi yang pingsan. Mama menangis histeris, memanggil-manggil namaku seraya mengguncang-guncangkan tubuhku yang lemah dan tak berdaya. Ayahku serta beberapa orang yang menggotongku, menaikkanku ke dalam mobil. Ayah segera banting setir dengan cepat menuju RS. PKT(tempat dimana mamaku bekerja selama ini). Selama di dalam mobil, Mamaku terus menangisiku. Beliau terus ber-istigfar, menyebut nama Allah swt, dan berdoa agar aku diberi keselamatan dan masih diberi kesempatan hidup.
     Darah terus mengucur...Dari kepala, hidung, mulut, telapak tanga, serta kaki dan bagian tubuh lainnya. Tak lama, sampailah kami di rumah sakit. Om Alfan, etman mamaku yang sedang berjaga di UGD, langsung menggotong tubuhku secepat kilat, membawaku menuju Ruang UGD. Sejenak, aku tersadar. Aku memerhatikan jilbab putih yang di pakai mamaku. Merah cerah, penuh lumuran darahku. Sebanyak inikah darahku, Allah? ucapku dalam hati. Sesampainya di UGD, aku dibaringkan di kasur UGD. Perawat segera bereaksi. Dokter Anak, Dokter Penyakit Dalam, serta dokter lainnya di panggil. Mama yang tak kuat melihatku, menjatuhkan tubuhnya di lantai UGD. Aku yang melihatnya sekilas, hanya menahan tangis. Selama lukaku di balut, bajuku di gunting, Aku hanya meraung-raung dengan suara lirih. Memanggil,'Mama...Mama...Mama...'. Aku begitu kaku. Rasanya, Allah ingin segera memanggilku sekarang. Ingin mencabut nyawaku, di usiaku yang masih kecil. Aku..hanya berpasrah!
      Pukul 21. 30 WITA, aku di-fhoto ronsen, melihat apakah ada luka dalam di tubuhku, atau tidak. Mama seperti sudah berpasrah, tetapi tetap melafalkan doa-doa. Dan, ketika fhoto ronsen..Sebuah keajaiban terjadi! Aku tidak ada luka dalam sama sekali! Tidak ada pendarahan otak atau patah tulang sekali pun! Mama dan Ayah yang mendengarnya, mengucap Alhamdulillah. Aku pun juga bersyukur. Lalu, aku dibawa menuju ruang perawatan. Selama empat jam lebih, berbagai racikan kimia, disuntikkan secara langsung kepadaku, melewati pergelangan tangan. Sungguh sakit, tetapi, inilah yang menyebabkan diriku tetridur, dan tidak merasakan sakit! Dan, selama aku dirawat, aku tidak bisa makan sama sekali. Gigiku goyang semua akibat benturan keras yang menimpaku, kepalaku pusing dan mataku berkunang-kunang. Sungguh sangat tidak enak! Aku memakan beberapa suap bubur putih yang encer dan tidak berasa. Sungguh tidak enak! Aku saat itus empat menangis. Marah kepada Tuhan! Marah sama Allah swt! Kenapa sih, Engkau bikin aku kecelakaan? Kamu tahu nggak, Tuhan..Rasanya sakit sekali! Coba kamu arsakan, Sakit sekali! Apa Kamu nggak kasihan sama ayah-mamaku? Mereka berdua..menangis tahu! Aku kan, Nggak pingin mereka menangis! Tetapi, kenapa kamu biarkan mereka menangis? Aku benci dirimu, TUHAN! omelku dalam hati dengan segenap hati yang rumbuk dan berkecambuk. Tetapi, ayah dan mamaku tetap menguatkan aku, beliau berkata, aku tidak boleh menyerah! Seharusnya, aku bersyukur kepada Allah, Karena Allah masih memberikan izin kepadaku untuk hidup. Itu, kata-kata yang benar!
    Selama dirawat di RS. PKT, Saudara-saudaraku, tetangga se-RT, maupun teman-temanku, datang menjengukku. Mereka men-support diriku, agar diriku tidak boleh patah semangat! Aku harus semangat! Harus bersyukur! Ya, mereka memang benar. Semangat dan bersyukur kepada Allah swt...
     Seminggu dirawat di RS. PKT, Akhirnya...Aku dibolehkan pulang oleh dokter. Tetapi, dengan syarat aku harus istirahat base total di rumah selama tiga hari baru diperbolehkan sekolah! Jujur, aku senang sekali..Akhirnya aku pulang ke rumah, terbebas dari macam racikan kimia yang membuat tubuhku terasa sakit...Alhamdullilah, Makasih Allah! Aku sangat senang!
*Dan kamu tahu setelah itu? Berkat dukungan dan doa dari orang-orang terdekat, Akhirnya...Aku dinyatakan sembuh total oleh dokter dan aku diperbolehkan kembali masuk sekolah, Kembali menimba ilmu dan bertemu dengan teman-temanku lagi! Yippie! Aku senaaang sekali! Aku bahagia. Senang tak terkira. Aku bersyukur, Allah memberikan diriku kesembuhan...Terima kasih, God!* 
 Buat Kalian Semua...Ini pesanku : Jangan pernah menyerah...Jangan pernah merasa hidupmu susah dan rumit..Karena hidup itu memang rumit. Belajarlah dari pengalaman, karena pengalaman adalah guru terbaik. Banyaklah bersyukur kepada Tuhan, Karena masih memberimu nafas hingga detik ini, merasakan hangatnya mentari, merasakan nikmatnya persahabatan dan kehangatan keluarga. Jangan pernah putus asa...Jangan jadi orang pesimis, Tetapi optimis! Terus semangat dan Selamat Berjuang Meraih Mimpimu di dunia yang indah ini...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar